Friday, January 18, 2019

Angin Malam.

Diposkan oleh Sarashiba
Angin malam ini menuntun saya pada kisah panjang yang berujung pilu.

Sebelumnya saya tak pernah menyadari bahwa kehadirannya selalu ditemani angin malam. Tak ada pagi dan siang dalam hubungan kami. Hanya ada malam.

Saya tahu bahwa angin tak berbentuk, tapi entah mengapa hembusannya mengingatkan saya kepada dirinya. Dia yang tak pernah berpihak pada perasaan saya. Dia yang tak pernah mengindahkan keinginan sederhana saya. Terkadang saya bertanya-tanya sendiri, apakah keinginan saya adalah suatu hal yang mustahil?

Kisah yang panjang tanpa makna.

Hanya ada pengkhianatan dan saling merendahkan harga diri satu sama lain.

Saya bertahan dari pengkhianatan, saya berjuang menata hidup sedemikian rupa, namun kenapa baginya semua itu seakan tak ada artinya?

Saya tak tahu pada siapa rindu ini harus saya berikan. Satu hal yang saya mengerti bahwa saya sudah sampai pada titik pemberhentian. Meski rindu meluap, harga diri sudah tak lagi mengizinkan untuk bersua dengannya. Tidak. Sudah cukup. Terlampau jauh dan panjang perjalanan menyakitkan ini.

Saya menjanjikan sebuah kebahagian pada diri saya sendiri.

Saya menutup kisah ini dengan senyum penuh keikhlasan.

Saya sudah berjuang. Dia juga berjuang. Mungkin porsi perjuangannya yang berbeda.

Berbahagialah dia dengan segala keinginannya.

Tak ada lagi saya dihidupnya.

Tak ada lagi dia dihidup saya.

Harapan saya sederhana: 
Jangan sepelekan perempuanmu seperti kau menyepelekan saya.
 

Sarashibananda♥ Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos